Rasi Corvus sering dihubungkan dengan dewa Apollo Disaat ada suatu permasalahan yang sulit di pecahkan, masyarakat Yunani kuno akan perg...

ORACLE: NAFAS DEWA

Lubang yang mengeluarkan gas memabukan
Rasi Corvus sering dihubungkan dengan dewa Apollo
Disaat ada suatu permasalahan yang sulit di pecahkan, masyarakat Yunani kuno akan pergi sebuah tempat yang di namakan Oracle; celah bumi yang mengeluarkan gas aneh, menyerupai uap air.

Ada beberapa Oracle, tapi  salah satu yang paling terkenal terletak di Delphi, di atasnya berdiri sebuah kuil yang di dedikasikan untuk dewa Apollo. Seorang biarawati tinggal di kuil ini, dan jika ada yang membutuhkan petunjuk, biarawati itu akan menghisap uap dari celah, apa yang dia ucapkan nantinya dianggap jawaban dari para dewa.

Namun terkadang perkataannya tidak di mengerti dan Biasanya biarawati akan menjelaskan kembali kepada para pengunjung. Untuk memastikan, biasanya ritual akan di lakukan sebanyak tiga kali.

Sekali waktu, masyarakat Athena menanyakan kepada Oracle, apa yang harus mereka lakukan di saat genting. Oracle mengatakan agar mereka percaya dengan dinding kayu. Banyak yang bergegas ke kapal dan melarikan diri sementara sisanya percaya dengan dinding kayu Acropolis, benteng pertahanan Athena, bertempur dengan gagah berani dan akhirnya menerima kekalahan.

Oracle di Delphi pertama kali di temukan oleh beberapa pengembala yang melepaskan kambing-kambing mereka di gunung Parnassus. Mereka di bingungkan dengan fenomena kambing-kambing yang seperti kesurupan jika makan di beberapa tempat tertentu.

Para penggembala itupun mencari penyebabnya. mereka menemukan celah yang panjang dan dalam di sisi gunung, salah satu yang paling berani di antara mereka membungkuk dan menghirup uap yang keluar dari celah, seketika riak wajahnya berubah, matanya melotot, dan mulai berlari-lari sambil mengeluarkan kata-kata yang tidak di mengerti.

Tak lama kemudian ia terjatuh, badannya gemetar, untuk beberapa saat ia tidak berdaya. Teman-temannya merasa ketakutan dan kebingungan. Untuk menjelaskan kejadian itu mereka beranggapan teman mereka telah kehilangan akal karena menghisap nafas dewa yang keluar dari celah gunung.

Mereka memutuskan bahwa dewa tersebut pastillah Apollo, tak lama kemudian mereka membangun kuil dan memanggil seorang biarawati yang di tugaskan menjaganya. Biarawati itu duduk di sebuah kursi berkaki tiga di dekat celah dan akan membantu para pengunjung untuk mendapatkan jawaban atas nama para dewa.(y/s)

Rasi Aquarius Deucalion adalah anak dari Prometheus. Dia hanya orang biasa dan bukan Titan seperti ayahnya, namun ia terkenal baik dan j...

BANJIR DEUCALION BANJIR TERBESAR DI MUKA BUMI

Banjir besar yang menimpa manusia
Rasi Aquarius
Deucalion adalah anak dari Prometheus. Dia hanya orang biasa dan bukan Titan seperti ayahnya, namun ia terkenal baik dan jujur. Istrinya bernama Pyrrha, salah satu wanita tercantik dari ras manusia.

Setelah Zeus membelenggu Prometheus di Gunung Caucasus dan melepaskan segala macam keburukan yang keluar dari kotak Pandora ke dunia, manusia menjadi sangat kejam. Mereka tidak lagi membangun rumah, memelihara ternak dan hidup bersama dalam damai.

Semua orang saling mengusungkan pedang kepada sesama, berperang, membuat keributan, bahkan dengan tetangganya sendiri. Tidak ada hukum yang dapat menjamin keamanan siapapun, apalagi di saat Prometheus tidak berada di antara mereka, kondisi moral umat manusia menjadi lebih buruk dari sebelumnya.

Walaupun melepaskan keburukan adalah kehendak Zesus, namun dengan bertambahnya keburukan umat manusia, yang semakin hari semakin tidak bisa mengontrol diri untuk membuat kehancuran di mana-mana , Zeus pun mulai muak dan bosan, melihat begitu banyak pertumpahan darah dan mendengar teriakan orang miskin yang tertindas.

“tidak ada jalan lain” kata Zeus kepada para dewa,”kita harus melenyapkan umat manusia, di saat kita menciptakan manusia, mereka kelihatan sangat bahagia. Bahkan  kita merasa ketakutan  suatu saat mereka akan menjadi seperti kita, namun kenyataannya, mereka tidak mampu mengontrol dirinya dan membuat kehancuran di muka bumi”.

Zeus pun mengirim hujan-badai siang dan malam untuk waktu yang lama di atas bumi, ia meminta saudaranya, dewa laut Poseidon melepaskan air dari laut, dan air pun mulai merambah tanah menutupi dataran , kemudian hutan lalu perbukitan.

Tapi manusia terlalu sibuk dengan kejahatannya, bahkan saat hujan deras dan air laut telah menyentuh kaki, mereka masih saling menyerang satu sama lainnya.

Tak seorang pun kecuali Deucalion, putra Prometheus yang siap menghadapi malapetaka tersebut. Ia tidak pernah bergabung dengan orang di sekelilingnya yang gemar melakukan kejahatan. Sering sekali Deucalion mengingatkan, kalau mereka tidak meninggalkan perbuatan jahat, akan ada hari dimana mereka mendapatkan perhitungan.

Setahun sekali ia pergi ke gunung Caucasus untuk berbicara dengan ayahnya yang terbelenggu di puncak gunung."Hari itu akan datang," kata Prometheus, "ketika Zeus akan mengirim banjir untuk menghancurkan umat manusia di bumi. Pastikan kau siap untuk itu, anakku. "

Di saat hujan mulai turun, Deucalion mengeluarkan perahu yang telah di persiapkannya. Hanya dia dan Pyrrha, istrinya, yang duduk di perahu itu, mereka mengapung dengan aman di saat air sudah mulai meninggi. Entah berapa lama perahu terombang-ambing ke sana kemari.

Akhirnya hujan pun berhenti , awan putih mulai kelihatan, menyusul langit biru dan matahari berwarna keemasan menampakkan dirinya. air mulai surut dengan sangat cepat. Pada hari berikutnya kapal itu berada di atas sebuah gunung tinggi yang disebut Parnassus.

Deucalion dan Pyrrha mulai menginjakkan kaki di tanah yang kering. Dalam waktu singkat segala sesuatu yang ada di pulihkan seperti sediakala kecuali umat manusia. angin lembut mulai bersemilir diantara daun-daun. Bunga-bunga bertumbuhan, hewan-hewan, berkeliaran keadaan menjadi lebih indah daripada sebelumnya.

Tapi Deucalion dan Pyrrha sangat sedih, karena mereka tahu bahwa tidak ada lagi manusia kecuali mereka berdua. Pasangan ini pun mulai berjalan menyusuri sisi gunung menuju dataran, bertanya-tanya apa yang akan terjadi dengan mereka selanjutnya.

Sementara mereka berbicara dan mencoba memikirkan apa yang harus di lakukan, tiba-tiba terdengar suara dari belakang. Mereka berbalik dan melihat seorang anak muda yang gagah dan tampan berdiri di salah satu batu yang menjulang.

Pemuda yang sangat tinggi, dengan mata berwarna biru dan rambut kuning. Ada sayap di sepatu dan topi. Mereka berdua langsung tahu bahwa ia adalah Merkurius, pembawa pesan dari para dewa. mereka menunggu dan siap mendengar apa yang akan dikatakannya.

"Apakah ada sesuatu yang kalian inginkan?" Tanyanya. "Katakan padaku, dan kalian akan mendapatkan apa pun yang kalian inginkan."

"Kami ingin melihat negeri ini penuh dengan manusia sekali lagi, karena tanpa tetangga dan teman-teman, dunia adalah tempat yang sangat sepi." Kata Deucalion.

"Pergilah menuruni gunung," kata Mercury, "Sambil berjalan lemparkan tulang ibumu ke belakang melalui bahumu," setelah berkata demikian, ia melompat ke udara dan menghilang.

"Apa maksudnyanya?" Tanya Pyrrha.

"Aku juga tidak tahu," kata Deucalion. "Mari kita berpikir sejenak. Siapakah ibu kita, jika tidak Bumi, dari siapa semua makhluk hidup bermunculan? Namun apa yang ia maksud dengan tulang ibu kami? "

"Mungkin maksudnya batu-batuan," kata Pyrrha. "Mari kita menuruni gunung sambil mengumpulkan batu dan melakukan sesuai apa yang tadi dia katakan.”

Mereka pun berjalan, menuruni lereng curam Gunung Parnassus sambil mengumpulkan batu dan mulai melemparkannya ke belakang melewati pundak mereka. anehnya, batu-batu di lempar oleh Deucalion berubah menjadi pria dewasa yang gagah dan tampan, sedangkan batu-batu yang di lempar oleh Pyrrha berubah menjadi wanita dewasa yang cantik.

Entah berapa banyak batu yang di lemparkan, Ketika akhirnya sampai di dataran dan menoleh ke belakang, ternyata telah banyak pria dan wanita yang berjalan mengikuti mereka. 

Deucalion menjadi raja bagi umat manusia yang baru, mengatur mereka, mengajarkan bagaimana mengolah tanah dan melakukan banyak hal yang berguna. Bumi pun di isi dengan orang-orang yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Mereka menamakan tempat itu Hellas, sampai sekarang keturunan Deucalion dan Pyrrha ini di sebut Hellenes, dan tempat itu sekarang dinamakan Greece atau Yunani.(y/s)

Rasi Hercules pembebas Prometheus Zeus mengetahui Prometheus telah mencuri api untuk di berikan kepada manusia. Hal ini membuatnya marah...

PROMETHEUS: TITAN YANG RELA DIBELENGGU DAN DISIKSA DEMI CINTANYA TERHADAP UMAT MANUSIA

Prometheus rela dibelenggu di gunung kaukasus demi cintanya kepada umat manusia
Rasi Hercules pembebas Prometheus
Zeus mengetahui Prometheus telah mencuri api untuk di berikan kepada manusia. Hal ini membuatnya marah dan memanggil Prometheus.

”Dari api tersebut manusia harus memberikan persembahan kepada para dewa” titahnya, ”ajarkan kepada mereka cara memberikan persembahan."

Prometheus sangat mencintai manusia, melebihi kasih sayangnya pada dewa Olympian yang telah membuang sebagian besar keluarganya ke Tartarus , dia tidak ingin ras yang di cintainya kerepotan dengan permintaan tersebut, akhirnya di putuskannya untuk mengelabui Zeus.

Dia memotong seekor lembu jantan dan memasukan semua tulang ke dalam bundelan lemak yang terlihat menarik, lalu ia memasukkan semua daging terbaik dan membungkusnya dengan jeroan. Prometheus kemudian menemui Zeus dan memintanya untuk memilih.

Zeus memilih bundelan lemak yang berisi tulang,  karena telah menentukan pilihannya, Zeus harus menerima itu sebagai bagiannya untuk persembahan sampai kapanpun.

Murka atas trik Prometheus kepadanya, Zeus mengambil api dari manusia. Namun, Prometheus menyalakan obor dari matahari lalu membawa kembali api kepada manusia. Zeus marah karena manusia masih memiliki api. Dia memutuskan untuk memberikan hukuman yang kejam pada manusia dan Prometheus.

Untuk menghukum manusia karena menyimpan api suci, Zeus meminta para dewi untuk menciptakan seorang wanita dengan kecantikan yang menakjubkan.

Para dewa memberikan banyak hadiah dan kekayaan yang palsu, Kemudian Hermes memberikan sifat gemar menipu juga rasa penasaran dan selalu ingin tahu. Wanita ini diberi nama Pandora, wanita pertama. Hadiah terakhir yang diberikan kepada pandora adalah sebuah kotak, yang terlarang untuk dibuka, lalu Zeus mengirim Pandora ke Epimetheus yang tinggal di antara manusia.

Prometheus telah memperingatkan Epimetheus untuk tidak menerima hadiah dari Zeus, akan tetapi Pandora sangat cantik dan Epimetheus mengizinkannya untuk tinggal.

Rasa ingin tahu Pandora terhadap kotak terlarang semakin hari semakin besar. ia sangat penasaran dan ingin tahu, apa yang ada di dalam kotak tersebut.

Pada suatu ketika rasa penasarannya memuncak, segera dibukanya kotak itu dan keluarlah semua kejahatan, kesedihan, wabah penyakit, dan kemalangan yang menimpa seluruh umat manusia. Namun, pada bagian bawah guci masih tersisa satu hal - yaitu harapan.

Oleh karena itu, wanita dengan segala sifat buruk yang telah diberikan kepadanya, akan tetapi ia masih memiliki harapan, yang menjadi senjatanya untuk mengalahkan semua keburukan yang keluar dari kotak pandora.

Zeus marah pada Prometheus karena tiga hal: Menipu, mencuri api lalu memberikannya kepada manusia, dan menolak memberitahu Zeus siapa diantara anak-anaknya kelak yang akan menurunkan tahtanya.

Akhirnya dengan kekerasan dan pemaksaan Zeus menyeret Prometheus ke Pegunungan Kaukasus, dan mengikatnya ke batu dengan rantai adamanite.

Di sini ia disiksa siang dan malam oleh elang raksasa yang setiap saat merobek jantungnya. Zeus hanya memberikan Prometheus dua jalan keluar dari siksaan ini, pertama dia harus memberitahu Zeus siapa ibu dari anak yang akan menurunkan zeus dari takhtanya, dan yang kedua harus ada relawan yang rela mati untuk Prometheus, lalu harus ada dari kaum manusia yang membunuh elang dan memutuskan rantainya.

Akhirnya, Chiron Centaur merelakan nyawanya untuk kebebasan Prometheus dan Heracles membunuh elang dan memutuskan rantai yang membelenggunya.(y/g)

Rasi bintang Corvus  Orang Yunani kuno mempercayai bahwa bumi di mana kita hidup ini, dulunya hanyalah tumpukan materi, di mana tanah da...

API DARI SURGA

pemberian api oleh prometheus kepada umat manusia
Rasi bintang Corvus 
Orang Yunani kuno mempercayai bahwa bumi di mana kita hidup ini, dulunya hanyalah tumpukan materi, di mana tanah dan air dan udara bercampur - baur. Tidak ada cahaya atau kehidupan di mana-man kecuali di antara para dewa di surga.

Akhirnya para dewa sepakat untuk membentuk tumpukan ini. Mereka pisahkan udara dari bumi dan air. Udara yang ringan terbang, dan membentuk langit. Bumi yang berat tenggelam, tapi air yang mengalir di sekitar mengangkatnya, sehingga bumi tidak tenggelam seluruhnya.
Kemudian dewa memberi bentuk kepada bumi. Mereka mengangkat pegunungan, menyisakan lembah. menggali jalan untuk sungai, menetapkan pulau di laut, mereka membuat dunia terlihat sebagaimana yang kita lihat sekarang.
Mereka juga menghiasi bumi dengan matahari, bulan dan bintang-bintang yang memberikan cahaya. Menutupi Gunung-gunung dengan pepohonan , menumbuhkan bunga dan rumput. mengisi ikan di laut, melepaskan burung-burung yang beterbangan di udara, dan hewan di daratan.
Semua makhluk hidup ini dibuat oleh dua Titan. Nama mereka Prometheus dan Epimetheus. Mereka juga menciptakan manusia, lebih mulia daripada binatang, karena ia berjalan tegak dan mendongak ke surga, sementara makhluk lain berjalan di atas empat kaki dan melihat ke tanah.
Epimetheus yang membuat semua itu, dan Prometheus yang mengawasinya. Hewan-hewan mendapatkan karunia yang berbeda. Lembu sangat kuat, kuda bisa berlari cepat, burung hantu bijaksana, rubah licik, elang memiliki sayap, singa dan beruang memiliki gigi dan cakar untuk melawan, ular memiliki racun untuk membunuh korban atau musuh-musuhnya.
Binatang diberikan bulu agar mereka tetap hangat. Bahkan tiram dan kerang di berikan cangkang agar mereka bisa menutup diri dengan ketat untuk perlindungan. Namun manusia tidak memiliki sayap, bulu, cangkang dan pelindung apapun.
Meskipun manusia mahluk paling mulia dari semua makhluk yang ada, namun ia paling lemah dan paling tak berdaya, dan di saat manusia datang untuk meminta karunia atau pemberian, tidak ada satupun yang tersisa.
Dua bersaudara Titan berdiri dan saling memandang. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" kata Epimetheus. "Semuanya telah diberikan."
"Masih adakah yang tersisa?" kata Prometheus.
"Tidak ada, sama sekali," jawab kakaknya.
Mereka melihat ke sekeliling, tapi tidak ada bantuan apapun yang datang. Kemudian mereka pun menatap matahari yang bersinar.
"Oh, aku tahu!" kata Prometheus. "Tunggu aku di sini."
"Ke mana kau akan pergi?" tanya saudaranya.
"Kau akan tahu di saat aku kembali," jawab Prometheus.
Lalu ia mendaki ke puncak gunung tertinggi, dimana ia bertemu Athena (dewi kebijaksanaan) yang membantunya naik ke langit . Di puncak gunung dia mematahkan cabang pohon pinus, yang terus di genggamnya selama perjalanan ke langit.
Saat matahari datang dengan kereta yang berapi, Prometheus menyentuhkan cabang pinus ke roda yang terbakar. Seketika cabang itupun terbakar dengan kobaran api yang menyala-nyala. Prometheus bergegas kembali dan berlari menuruni gunung. Sepanjang jalan ia menjaga cabang tetap terbakar.
Ketika sampai, ia berkata kepada Epimetheus, "Cepat! tumpukan cabang-cabang pohon ini aku membawa api dari langit, yang akan menjadi salah satu hadiah terbaik untuk manusia. Dengan ini ia pasti bisa menaklukkan semua makhluk lain dan menjadi pemimpin darat, laut dan udara. "
Epimetheus berlari mengumpulkan cabang dan menumpuknya. Prometheus melemparkan ranting yang masih berkobar ke tumpukan itu. Ranting-ranting itu pun terbakar, dan segera ada terang, keceriaan menderu.
Dua Titan itu pun memanggil manusia, dan berkata, "Kemarilah, hangatkan tubuhmu", karena malam telah datang dan udara semakin dingin, Pria itu mengulurkan tangannya ke arah api lalu tertawa, "Ini bukan mainan" kata Titan, "Kau harus menjadikannya sebagai hambamu, dan berhati-hatilah, jangan pernah membiarkan hal itu menjadi tuanmu. Gunakan dengan benar, dan itu akan membuat engkau menjadi raja atas segala sesuatu di dunia. "
Manusia itu sangat senang, dan menjaga api terus menyala. Ketika musim dingin datang, dia tidak harus melakukan perjalanan ke selatan, seperti burung, atau pergi tidur di pohon berlubang, seperti beruang. Dia membuat api di gubuknya, dan nyaman di sana. Segera ia belajar untuk memasak makanan, karena makanan yang matang terasa lebih sedap daripada makanan mentah.
Ia menemukan bebatuan yang dapat meleleh, dan bebijian yang kita sebut biji timah – biji seng, biji tembaga, biji emas, biji perak. Lalu melelehkan emas dan perak, dengan palu batu ia menempa cincin, gelang dan anting-anting untuk dikenakannya.
Dia mencairkan tembaga dan seng bersama-sama dan membuat perunggu. Dibuatnya potongan yang tajam dan runcing lalu diikat pada tongkat panjang, menjadi tombak. Dengan itu ia bisa melawan singa dan beruang, menjaganya jauh dari jangkauan cakar binatang buas.
Dengan tombak ini ia juga bisa menangkap ikan. Setelah itu ia membuat kait perunggu untuk memancing. Dia belajar menggunakan busur, dan panah berujung perunggu. Hingga dia bisa memanah burung yang terbang, atau berburu rusa. Dia membuat kapak untuk menebang pohon, dan mata bajak untuk mengolah tanah. Dengan demikian ia memiliki alat yang jauh lebih baik dari setiap jenis batu yang digunakan pada awalnya.
Butuh waktu yang lama bagi manusia menemukan cara untuk mencairkan dan membentuk besi, yang lebih baik dan lebih berguna daripada perunggu. Jadi api dari langit memberikan manusia penguasaan atas alam, dan membuat mereka menjadi penguasa bumi.
Lama kemudian pria menemukan cara untuk mencair dan membentuk besi, yang lebih baik dan lebih berguna daripada perunggu. Jadi api dari langit memberi pria penguasaan atas setiap binatang, dan membuat mereka penguasa bumi.(y/g)

Pegasus kuda Perseus Ages of Man atau Zaman Manusia adalah tahapan eksistensi umat manusia (yang di dominasi oleh laki-laki) di muka bum...

AGES OF MAN - UMAT MANUSIA DARI ZAMAN KE ZAMAN

Masa manusia mulai dari dibentuk dari tangan Prometheus
Pegasus kuda Perseus
Ages of Man atau Zaman Manusia adalah tahapan eksistensi umat manusia (yang di dominasi oleh laki-laki) di muka bumi menurut mitologi Yunani. Degradasi kondisi umat manusia dari waktu ke waktu ditandai secara simbolis dengan logam (kecuali Heroic Age) yang berturut-turut mengalami penurunan nilai dan di bagi dalam 5 zaman.

Golden Age/zaman emas
Zaman dimana Cronus berkuasa.Umat manusia dibentuk dari bumi melalui tangan Prometheus. Mereka hidup di antara para dewa dan bebas berbaur. Kedamaian dan keharmonisan berlaku selama zaman ini. Manusia tidak perlu bersusah payah memenuhi kebutuhan, bumi menyediakan makanan yang melimpah. Mereka hidup sampai usia yang sangat tua akan tetapi tetap terlihat muda dan akhirnya meninggal dengan tenang, Roh mereka hidup sebagai "Guardian/Penjaga".

Silver Age/zaman Perak
Setelah Titanomachy atau perang besar para Titan, dimulailah zaman perak yang ditandai dengan kekuasaan para penerus Cronus dan anaknya, Zeus. Pada zaman ini Zeus menciptakan manusia dari pohon Ash, Umat manusia di zaman ini tidak memiliki umur sepanjang manusia di zaman emas, hanya seratus tahun dan sebagian besar waktunya dihabiskan dengan berselisih satu sama lain. Mereka menolak menyembah dewa Zeus dan akhirnya di binasakan oleh Zeus karena sifat keduniawiannya. Setelah mati, manusia di zaman ini menjadi roh kudus di dunia bawah (underworld).

Bronze Age/zaman perunggu
Para umat manusia (kaum pria) di Zaman Perunggu sangat keras dan kasar. Perang adalah tujuan hidup dan kesenangan buat mereka. Senjata dan peralatan serta rumah-rumah mereka terbuat dari perunggu. Orang-orang di Zaman ini menyelesaikan permasalahan dengan cara-cara kekerasan mereka sendiri. setelah mati mereka menjadi roh yang tidak dikenal dan di kirim ke bagian paling menakutkan di dunia bawah, zaman ini diakhiri dengan banjir Deucalion.

The Heroic Age/zaman pahlawan
Setelah banjir Deucalion, semua manusia musnah kecuali Deucalion dan Pyrrha, lalu umat manusia di ciptakan kembali dari tulang bumi (batu).  Ras manusia masa ini disebut Henitheoi, Orang-orang zaman ini lebih heroik dari para pendahulu dan penerus mereka. Umat manusia hidup bersama para pahlawan dan Demigods. Pahlawan pada zaman inilah yang bertempur di Thebes dan Troy. Setelah mati, roh mereka akan pergi ke Elysium.

Iron Age/zaman besi (sekarang)
Selama periode ini manusia akan bekerja sangat keras dan menderita untuk memenuhi kebutuhan hidup. Anak-anak tidak menghormati orang tua mereka, perkelahian saudara dengan saudara,  sopan santun dan tradisi dilupakan. Selama masa ini orang jahat menggunakan kebohongan agar dianggap baik. Pada puncak zaman ini, manusia tidak lagi merasa malu atau marah pada perbuatannya, bayi akan lahir dengan rambut abu-abu dan para dewa benar-benar meninggalkan manusia: "tidak akan ada bantuan melawan kejahatan."(y/g)

Roh seseorang yang telah terpisah dari raganya akan diangkut ke dunia bawah (Underworld) melalui pintu masuk Hades di ujung bumi, Menu...

UNDERWORLD: KERAJAAN ORANG MATI DI DUNIA BAWAH

Dunia bawah yang dikuasai oleh Hades/Pluto

Roh seseorang yang telah terpisah dari raganya akan diangkut ke dunia bawah (Underworld) melalui pintu masuk Hades di ujung bumi, Menuju kerajaan orang mati yang berhubungan dengan kerajaan para dewa.

Hades putra Kronus, saudara Zeus dan Poseidon, adalah dewa dunia bawah. Setelah Titanomachy, ia di berikan tanggung jawab untuk menjadi penguasa dunia bawah. meskipun diizinkan untuk memiliki kekuasaan di bumi juga. Namun, Hades jarang terlihat di luar wilayahnya.

Dunia bawah dikelilingi oleh serangkaian sungai: The Acheron (sungai kesakitan), The Cocytus (sungai ratapan), The Phlegethon (sungai api), The Styx (sungai kutukan), dan The Lethe (sungai kelupaan). Setelah melintasi sungai, terdapat gerbang Adamantine yang dijaga oleh Cerberus, gerbang tersebut merupakan pintu masuk ke kerajaan orang mati yang di dalamnya berdiri dengan megah istana sang penguasa, Hades.

Setelah mati, pada jasad seseorang akan di letakkan koin di mata atau di dalam mulutnya, koin itu digunakan untuk membayar jasa Charon agar mau mengangkut roh yang di bimbing oleh Hermes menyeberangi sungai Styx menuju kerajaan Hades. Roh yang tidak memiliki koin harus berjalan menyusuri tepian sungai Styx selama seratus tahun agar bisa mencapai gerbang Adamantine.

Cerberus memperbolehkan roh masuk namun tidak memperbolehkannya keluar lagi. Selanjutnya roh akan di bawa ke hadapan tiga hakim; Rhadamanthus, Minos, dan Aeacus, yang menjatuhkan hukuman. roh baik akan di bawa ke Elysian Fields, sebuah tempat untuk roh yang pada masa hidupnya dekat dengan para dewa. Para pahlawan seperti Kadmos, Peleus dan Achilles berada di sini.

Roh yang diberkati akan di berikan pilihan, terlahir kembali atau masuk ke Elysium dan berada selamanya di sana. Roh yang terlahir kembali sebanyak tiga kali dan berhasil mendapatkan Elysium sebanyak tiga kali secara berurutan akan di bawa ke sebuah pulau di alam Elysium yang dinamakan Isles of Blessed atau surga abadi.

Bagi roh yang semasa hidupnya tidak melakukan kejahatan berat namun tidak juga mengerjakan kebaikan atau penghargaan yang membuatnya layak di kirim ke Elysium akan di bawa ke padang rumput Asphodel.

Roh yang melakukan kejahatan besar terutama melawan Tuhan semasa hidupnya akan di bawa ke Field of Punishment. Hadel sendiri yang akan membuat hukuman untuk setiap roh berdasarkan tindak kejahatan mereka.

Selain itu masih ada sebuah tempat di dunia bawah yang di sebut Tartarus, diluar kerajaan orang mati meskipun hades masih memiliki kekuasaan atasnya. Di tempat ini Zeus melemparkan Cronus dan para Titan setelah mereka kalah dalam Titanomachy, dengan segera Cronus menjadi penguasa di tempat ini.(y/g)

Rasi bintang Ara  Titanomachia, yang dikenal juga sebagai Pertempuran Titan, Pertempuran Dewa, atau Perang Titan, adalah Rangkaian per...

TITANOMACHIA: PERTEMPURAN TITAN

Perang para Titan
Rasi bintang Ara 
Titanomachia, yang dikenal juga sebagai Pertempuran Titan, Pertempuran Dewa, atau Perang Titan, adalah Rangkaian pertempuran selama sepuluh tahun di Thessaly (Aeolia) antara Titan yang berbasis di Gunung Othrys melawan Olympian, para dewa muda yang selanjutnya menetap di gunung Olympus.

Pertempuran itu memang telah ditakdirkan Setelah Titan termuda, Cronus (Kronos), menggulingkan ayahnya sendiri, Uranus (penguasa alam semesta), dengan bantuan ibunya, Gaea (bumi ).

Uranus memancing permusuhan dengan Gaea ketika ia memenjarakan Hecatonchires dan Cyclopes di Tartarus. Gaea menciptakan sabit besar dan mengumpulkan Cronus dan saudara-saudaranya lalu meminta mereka untuk mengebiri Uranus. Hanya Cronus yang bersedia melakukannya, Gaea pun memberikan sabit itu kepadanya.

Ketika Uranus tertidur, Cronus menyerang dengan sabitnya, memotong alat kelamin ayahnya, dan melemparkannya ke laut. Uranus tidak berdaya dan sekarat, di saat itulah ia membuat ramalan bahwa anak-anak Cronus sendiri akan memberontak sebagaimana Cronus memberontak terhadap ayahnya sendiri.

Dari darah Uranus yang tertumpah di atas bumi, muncul Gigantes, Erinyes, dan Meliae, dan dari potongan alat kelamin ayahnya yang bercampur dengan darah,mani dan air terciptalah Aphrodite.

Cronus mengambil takhta ayahnya menjadi penguasa alam semesta. Ia kemudian mengamankan kekuasaannya dengan kembali memenjarakan saudara-saudaranya Hecatonchires dan Cyclopes, juga saudara barunya para Gigantes, di Tartarus.

Cronus, merasa cemas dan takut dengan ramalan Uranus, la berubah menjadi raja yang mengerikan sebagaimana Uranus, ayahnya. Ia  menelan setiap anaknya yang lahir dari adik yang menjadi istrinya, Rhea. Namun Rhea berhasil menipu Cronus dengan cara membungkus batu yang terbungkus selimut dan memberikannya kepada Cronus untuk di telan lalu menyembunyikan anak bungsu mereka, Zeus.

Rhea membawa Zeus ke sebuah gua di Pulau Kreta, di mana ia dibesarkan oleh Amalthea. Setelah mencapai usia dewasa, ia menyamar sebagai pelayan Cronus, lalu Metis memberinya campuran mustard dan anggur untuk di berikan kepada Cronus, menyebabkan Cronus memuntahkan anak-anaknya tertelan. Setelah membebaskan saudara-saudaranya, Zeus memimpin mereka dalam pemberontakan melawan para Titan.

Pertempuran luar biasa pun terjadi, dan akhirnya di menangkan para Olympian, mereka pun membagi wilayah kekuasaanya di dunia : Zeus diberi wilayah atas langit dan udara, dan diakui sebagai penguasa. Poseidon diberi laut dan semua air, sedangkan Hades diberi Underworld, dunia orang mati. Setiap dewa lainnya diberi jatah kekuasaan sesuai dengan sifat dan kecenderungan masing-masing dan di persilahkan melakukan apa saja yang mereka sukai di muka bumi.

Mitografer Blog. Powered by Blogger.